Masih teringat betul perkataan Puan Muriah ketika pasukan Asar Humanity menjumpainya yang ketika itu berkeliling membawa kart niaganya. Kami mengetahui perjuangannya memberikan pengajian terbaik kepada anak-anaknya. Namun kesulitan ia membayar kos pengajian anaknya. Nasib baik, anaknya Vina tak menyia-nyiakan perjuangan ibunya, Vina sudah menghafaz 17 Juz. Suatu keberkahan dan kebanggaan bagi Puan Muriah mempunyai anak yang shalihah dan mengerti kondisi ibunya. Vina juga membantu berniaga aksesoris yang dapat membantu ibunya membeli beras.

“Saya malu datang ke sekolah Vina, bukan karena anak saya malu akan ibunya yang peniaga jalanan, tapi saya tidak berani menjumpai Kepala Sekolah karena belum bayar tagihan kos pendidikan”. Itulah kata-kata Puan Muriah.

Setiap Ahad Puan Muriah menjumpai anaknya yang bermukim di maahad, dia berjalan kaki sambil membawa kart dagangan. Berbeda dengan orang tua teman Vina lainnya yang datang dengan naik mobil. Puan Muriah tetap senang menemui anaknya. Satu hal yang ia takutkan, “Guru Besar sekolah melakukan makluman untuk pertemuan Majlis Wali Murid tapi saya malu untuk datang, karena belum bayar kos bayaran sekolah, ada satu tahun, ada juga satu semester saya belum bayar karena tak ada wang”.

Dari hasil berniaga, Puan Muriah mendapatkan RM10 atau paling besar RM18. Dia simpan uangnya baik-baik untuk kebutuhan hidup terutama kebutuhan sekolah anaknya, tetapi, ia belum bisa membayar seluruhnya kos bayaran sekolah. Menurut info dari pengurus sekolah Puan Muriah belum membayar kos pengajian anak-anaknya selama 8 bulan. Kos satu bulannya ialah RM132. Sehingga yang belum terbayar adalah RM1053 dikalikan 2 anaknya menjadi RM2106.

Asar Humanity menjemput anda untuk membantu Puan Muriah untuk membayar kos bayaran sekolah yang sudah menunggak. InshaAllah mulai dari infaq RM10 anda dapat meringankan kos harian Puan Muriah agar anak-anaknya wujud menjadi hafizah. Semoga Allah limpahkan rahmat dan keberkahan kepada anda serta keluarga. Jazakumullah khairan.

Jom #BuatBaik!