“Saya malu datang ke sekolah Vina, bukan karena anak saya malu akan ibunya yang peniaga jalanan, tapi saya tidak berani menjumpai guru besar karena belum bayar tagihan kos pendidikan”. Itulah kata-kata Puan Muriah, ibu dari Vina seorang calon hafiz Quran. Di usianya yang sudah tak muda lagi, dia bekerja sebagai peniaga jalanan. Pekerjaan ini dilakukan demi kehidupan 3 anaknya.

Alhamdulillah, salah satu anaknya, Vina sampai saat ini bersekolah di Maahad Tahfiz Darul Wahdah Lombok Barat, duduk di kelas 8 dengan kemampuan menghafaz 17 Juz, melebihi kemampuan teman-teman lainnya. Suatu keberkahan dan kebanggaan bagi Puan Muriah, mempunyai anak yang shalihah dan mengerti kondisi ibunya.

Puan Muriah selalunya berusaha yang terbaik untuk anaknya, "Saya punya anak dua perempuan alhamdulillah bisa belajar di maahad tahfiz dan keduanya sudah menghafaz Al Quran." cerita Puan.

Setiap Ahad Puan Muriah menjumpai anaknya yang bermukim di maahad, dia berjalan kaki sambil membawa kereta dagangan. Berbeda dengan orang tua teman Vina lainnya yang datang dengan naik mobil. Puan Muriah tetap senang menjumpai anaknya. Satu hal yang ia takutkan, guru besar sekolah melakukan makluman untuk pertemuan majlis wali murid tapi dia malu untuk datang karena belum bayar kos bayaran sekolah, ada satu tahun, ada juga satu semester yang belum bayar karena tak ada wang.

Asar Humanity menjemput anda untuk membantu Puan Muriah dan Vina untuk membayar kos bayaran sekolah yang sudah menunggak selama satu tahun. InshaAllah mulai dari infaq RM10 anda dapat meringankan kos harian Puan Muriah agar anak-anaknya wujud menjadi hafizah.

 “Dan nafkahkanlah sebahagian daripada rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum ajal datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata: Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya jika Engkau tangguhkan kematianku ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, agar aku dapat bersedekah dan menjadi orang yang soleh.” (Surah Al-Munaafiqoon:10)

Jom #BuatBaik!