Apa yang anda baca itu benar, kolam tanah ini adalah sumber air yang digunakan untuk membasuh ayam dan itik dan minuman lembu. Pasukan Asar Humanity mendapatkan cerita ini dari Ustaz Adi salah satu tokoh ugama di desa. Mereka terpaksa menggunakan air kolam yang keruh ini karena tak ada lagi air yang cukup untuk berwuduk. Bisa dikatakan, airnya jauh dari kata sesuai karena kolam ini juga menjadi tempat mandi ternak seperti itik, ayam dan tempat minum lembu. Di kolam yang sama terpaksa digunakan anak anak berwuduk juga.

Maka tak heran jika kanak-kanak pengajian dan jamaah Al-Hijrah mengalami penyakit kulit seperti gatal dan kudis seperti luka yang bernanah. Warga tahu betul air kolam itu tidak patut dipakai untuk kegunaan harian, nampak juga jentik-jentik dalam air itu dan boleh jadi sarang kuman, bakteria hingga menyebabkan penyakit.

Warga desa menampung air hujan ke dalam kolam tanah dan juga bekas besar yang dapat menyimpan air. Air itulah yang digunakan untuk mencuci pakaian, mandi dan mencuci piring. Mereka menggunakan air kolam yang keruh itu. Namun memang tak ada lagi air yang mereka bisa gunakan. Sudah bertahun-tahun yang lepas jemaah Al-Hijrah kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan untuk bersuci bagi mendirikan solat.

Asar Humanity menjemput anda untuk berinfak membantu membina telaga wuduk termasuk paip untuk mengalirkan air dari sumber air galian sumur sedalam 50 meter-60 meter. Kami membutuhkan biaya sekitar RM30,225 untuk mewujudkan sumber air bersih dan sihat, Khususnya untuk kanak-kanak pengajian Al-Quran yang akan menjadi generasi masa depan. InshaAllah mulai dari RM10 anda ikut ambil bahagian dalam mewujudkan impian jamaah Musala Al Hijrah.

Jom #BuatBaik!