Kakek Muhidin atau jiran sekitar mengenalnya dengan Kakek Udin sudah sangat tua, namun di hari tuanya ia masih bekerja mengutip sampah dan membuat pagar bambu untuk bertahan hidup. Hasil dari ia bekerja tak selalu pasti. Mulai dari pagi hari dia mengutip sampah, dia hanya mendapat sekitar RM17. Alhamdulillah tambahan dari hasil membuat pagar bambu bekas ia menerima upah sebesar RM3 untuk satu pagar yang ia selesaikan.

Di balik pekerjaannya yang sangat melelahkan, tubuhnya yang renta sudah lama menahan sakit. Bertahun-tahun kakek Udin menderita sesak napas, tetapi kakek tak mampu melakukan perubatan yang berterusan karena tak punya wang. Bagaimana nak pergi hospital sementara untuk hidup sehari-hari saja sudah sulit. Karena keadaan inilah ia tetap bekerja dengan langkah kaki dan gerakan yang perlahan, asalkan tetap bekerja. Obat sesak napasnya selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Satu hal yang terus Kakek Udin tanamkan dalam hati “Selama denyut jantung masih ada, saya tidak mau merepotkan jiran atau orang lain walaupun saya dalam keadaan sulit sekalipun” Maka dari itu, meskipun sakit tapi ia tetap bekerja demi sesuap nasi agar badannya tetap kuat. Meskipun sibuk bekerja mengutip sampah dan membuat pagar, ia tak pernah melupakan sholat karena baginya beribadah adalah bentuk ketaatan dan kesyukuran kepada Allah SWT, Sang Maha Pemberi Hidup.

Asar Humanity menjemput anda untuk membantu meringankan pekerjaan Kakek Muhidin dengan menghantarkan makanan asas dan membantu kos bayaran harian yang boleh digunakan untuk membeli obat sesak napas. Mulai RM10 anda dapat berinfaq membantu warga emas yang masih giat bekerja ini. Semoga Allah memberikan keberkahan dan pahala yang melimpah kepada anda serta keluarga. Jazakumullah khairan.

Jom #BuatBaik!