Masih ingatkah anda Tuan Budi dan Puan Yuni, penyanyi jalanan suami isteri yang buta. Tim Asar berkunjung ke rumah yang mereka sewa. Di rumah sederhana ini mereka tinggal bersama Fajri, bayi mereka yang masih berusia 2 bulan. Kami mendengar perjuangan mereka mencari nafkah demi anak mereka yang sangat mereka sayangi.

Suami isteri ini awalnya bekerja di jalanan sebagai penyanyi, berpindah tempat melantunkan suara dan mengharap kebaikan dari dermawan. Nasib kurang baik hari itu mereka harus bersembunyi dari kejaran polis jalanan yang sedang membuat rondaan. Hingga akhirnya mereka tidak lagi menyanyi di jalanan sebab khawatir akan ditangkap polis seperti beberapa teman sesama penyanyi jalanan. Saat ini mereka tidak ada pekerjaan lain karena menyanyi adalah salah satu bakat yang mereka miliki.

Begitupun ketika Puan Yuni baru melahirkan, 3 bulan lepas operasi kelahiran Fajri, dia kembali ke jalanan. Saat ini mereka hanya hidup bergantung pada kasihan jiran sekitar. Di rumah sewa ukuran 2x5 meter ini mereka membayar kurang lebih RM200 per bulan di kawasan Depok. Impian Puan Yuni ingin sekali berniaga kuih muih agar tak hanya bergantung dari pemberian orang lain. Namun, saat ini mereka belum punya modal yang cukup. Puan Yuni berharap punya modal untuk berniaga dan dapat menghidupi anaknya yang masih bayi. Fajri tentu sangat membutuhkan makanan khas bayi seperti susu, lampin dan barang lainnya.

Asar Humanity menjemput anda untuk membantu Puan Yuni memiliki kedai sederhana untuk makanan dan kuih. Dimulai RM10, infaq anda akan membantu Puan Yuni dan Tuan Budi untuk mencari nafkah dan memberikan makanan khas bayi bagi Fajri yang masih berusia 2 bulan.

“(Sedekah yang paling besar ganjarannya ialah) Engkau bersedekah ketika sihat sedangkan hatimu berasa sangat kedekut (untuk bersedekah), jiwamu sedang takutkan kemiskinan dan engkau bercita-cita mengharapkan kekayaan.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, 1419)

Jom #BuatBaik!