Sejak 3 tahun lepas sejak anak satu-satunya sakit lumpuh akibat dari kecelakaan kerja, Mak Ratim lah yang merawat anaknya. Kasih sayang ibu tidak pernah hilang walaupun anaknya sudah berusia 49 tahun tapi ia tidak pernah meninggalkan anaknya. Mak Ratim berusia 68 tahun hidup berdua di rumah sederhana dari bambu bersama anaknya Nuruddin yang lumpuh.

Sementara itu mak Ratim pun memiliki penyakit paru-paru, ada cairan di paru-parunya sehingga ia sering mengalami sesak nafas. Makluman dari dokter untuk ia terus melakukan pengubatan tapi kondisi ekonomi yang terbatas membuatnya menahan rasa sakiit. Di usianya yang sudah tua, ia terpaksa melakukan banyak pekerjaan.

Demi menghidupi kebutuhan hidupnya dan anaknya yang sakit ia bekerja sebagai buruh kain tenun. Ia menerima wang RM3 setiap harinya. Ia juga bekerja mengurus itik milik jiran. Dari pekerjaan itulah, mak Ratim diberikan seekor itik setiap per satu bulan. Alhamdulillah ia bisa jual bebek itu seharga RM12 untuk tambahan wang. Jika ia lelah dan terlalu berat bekerja, dadanya kembali sakit dan sesak.

Mari kita bantu mak Ratim seorang warga emas pejuang keluarga yang memiliki sakit paru-paru. InshaAllah sumbangan dari anda akan kami berikan kepada mak Ratim untuk membayar operasi dan kenderaan selama melakukan perubatan ke rumah sakit.

Daripada 'Adi Bin Hatim RA, Dia berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Jagalah diri kalian daripada api neraka walaupun hanya bersedekah dengan sepotong kurma.” (Riwayat al-Bukhari:3595)

Jom #BuatBaik!