Mengingatkan kembali cerita dari Kakek Suud begitulah nama warga emas yang tersohor di tengah jiran sekitarnya sebagai orang yang taat beribadah. Setiap hari kakek berjalan memanggul karung di pundaknya yang diikatkan pada kayu untuk mengutip sampah. Ia pernah ditabrak motosikal yang membuat langkah kakinya terseok. Pelan-pelan ia melewati sudut demi sudut jalanan, sesekali berhenti mengutip gelas plastik atau pun kardus yang masih bisa ia tukar.

Begitulah ia bekerja untuk bertahan hidup. Walaupun di usianya yang sudah tua, ia tak mau merepotkan orang lain. Dari hasil mengutip sampah dalam satu hari ia hanya mendapatkan wang Rp10.000 atau kurang lebih RM3.50. Penghasilannya itu hanya cukup membeli nasi dan garam.

Sesibuk apapun ia bekerja berkeliling tempat mengutip sampah, ia selalu sempatkan untuk solat berjemaah di masjid. Jiran sekitarnya menyaksikan kakek rajin ke masjid untuk menunaikan sholat berjamaah. MashaAllah. Ia tak lupa selalu mendekat kepada Sang Maha Kuasa.

Kami menjemput anda untuk meringankan perjuangan Kakek Su’ud dengan menghantarkan pakej makanan asas dan barang runcit lainnya. InshaAllah dengan dimulai RM10, infaq anda akan membantu kakek dalam menyara kebutuhan makanan. Sehingga ia tidak terlampau lelah mencari dan mengutip sampah.

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” Riwayat al-Tirmizi (614)

Jom #BuatBaik!